Sebelum memulai menulis skripsi, penting untuk memastikan bahwa topik yang kamu pilih memiliki suatu kebaruan penelitian atau novelty. Novelty biasanya dicapai dengan mengatasi kesenjangan penelitian (research gap). Artikel ini akan membahas apa itu kebaruan penelitian (novelty) dan kesenjangan penelitian (research gap), bagaimana cara menemukan novelty dengan mengatasi research gap, dan jenis-jenis research gap.
Research gap merupakan topik atau aspek yang belum sepenuhnya dijelajahi atau masih tidak jelas dalam literatur yang ada. Kamu perlu menyelidiki literatur yang terkait dengan topik yang kamu pilih untuk dapat mengidentifikasi kesenjangan penelitian. Setelah kamu mengidentifikasi kesenjangan penelitian, kamu dapat mengusulkan pertanyaan penelitian atau hipotesis yang akan membantu kamu mengatasi kesenjangan ini. Ini dapat melibatkan merancang studi atau eksperimen yang akan membantu kamu untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis.
Apa itu novelty atau kebaruan
Novelty dalam penelitian merujuk pada keaslian atau keunikan pertanyaan penelitian, metode, atau temuan suatu studi. Ini adalah aspek penting dari proses ilmiah karena memperluas pengetahuan dan pemahaman dalam suatu bidang melalui penemuan dan kemajuan baru. Peneliti dapat mengevaluasi hal baru dari penelitian dengan beberapa cara, seperti keaslian pertanyaan penelitian, metode yang digunakan untuk melakukan penelitian, dan temuan atau kesimpulan yang disajikan.
Novelty adalah apa yang membuat skripsi yang kamu buat berbeda dari penelitian lain yang sudah dilakukan.
Misalnya, studi yang mengusulkan pertanyaan penelitian baru dan asli, atau yang menggunakan metode baru untuk menjawab pertanyaan yang ada, akan dianggap memiliki novelty yang lebih tinggi dibandingkan studi yang hanya mengkonfirmasi temuan yang sudah diketahui sebelumnya. Selain itu, penelitian yang menyajikan temuan baru dan tidak terduga, atau secara signifikan meningkatkan pemahaman kita tentang topik tertentu, juga akan dianggap lebih baru.
Berikut adalah beberapa hal yang umumnya dianggap sebagai hal baru:
- Pertanyaan penelitian asli
- Metode baru yang belum pernah digunakan sebelumnya
- Temuan baru atau mengejutkan
- Sampel yang berbeda *
- Penambahan variabel dalam model *
untuk dua poin terakhir, perlu ada justifikasi lebih lanjut mengapa itu dapat menghasilkan sesuatu yang “baru”. Misalnya, jika penelitian sebelumnya menggunakan sampel siswa SMA di Indonesia dan kamu ingin mengubah sampel ke mahasiswa, kamu perlu menjelaskan mengapa hasil yang berbeda dapat diperoleh dengan sampel yang berbeda.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun kebaruan adalah aspek penting dari penelitian, itu bukan satu-satunya pertimbangan. Studi yang mengulangi atau mengkonfirmasi temuan yang sudah ada, atau membangun pengetahuan yang sudah ada, juga dapat berguna dan berkontribusi pada kemajuan bidang tertentu.
Studi replikasi sangat berguna dalam memastikan validitas penelitian yang ada dengan mengkonfirmasi validitas temuan yang dihasilkan. Meskipun skripsi umumnya tidak melakukan replikasi, kamu masih dapat melakukan studi tersebut selama kamu menjelaskan bagaimana skripsimu dapat menghasilkan hasil yang berbeda atau mengidentifikasi kekurangan metodologis dalam penelitian sebelumnya yang dapat membuat kesimpulan mereka tidak valid. Dalam kasus seperti itu, studi replikasi dapat menjadi alat yang berharga untuk mengkonfirmasi validitas temuan sebelumnya.
Apa itu research gap atau kesenjangan penelitian?
Kesenjangan penelitian adalah pertanyaan atau masalah yang belum dijawab oleh studi atau penelitian saat ini di bidang Anda. Ada beberapa alasan mengapa kesenjangan penelitian dapat ada. Ini bisa jadi karena ada konsep atau ide baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
Ini juga bisa jadi karena penelitian yang ada sudah usang dan perlu diperbarui (misalnya, studi tentang penggunaan Internet dari tahun 2001). Akhirnya, mungkin tidak ada cukup studi pada populasi tertentu (seperti balita dan video game) meskipun ada banyak studi tentang kelompok terkait (seperti remaja dan video game).
Secara sederhana, kesenjangan penelitian merujuk pada aspek topik studi Anda yang belum diketahui atau belum dipelajari. Anda dapat mengidentifikasi kesenjangan ini dengan bertanya, “Apa yang belum diketahui atau belum dipelajari sejauh ini tentang topik?”
Jenis-jenis kesenjangan penelitian
Menurut Miles (2017), ada tujuh jenis kesenjangan penelitian.
- Evidence gap
- Knowledge gap
- Practical-Knowledge gap
- Methodological gap
- Empirical gap
- Theoretical gap
- Population gap
Evidence gap
Kesenjangan bukti terjadi ketika penelitian baru tidak sejalan dengan apa yang kita pikirkan sebelumnya. Hal ini dapat terjadi ketika penelitian sebelumnya tampaknya mengatakan satu hal, tetapi ketika kita melihatnya secara keseluruhan, tidak masuk akal. Untuk menemukan kontradiksi ini, kita perlu melihat setiap penelitian dan membandingkannya.
Knowledge gap
Kesenjangan pengetahuan adalah kesenjangan umum dalam penelitian sebelumnya. Ada dua situasi di mana kesenjangan pengetahuan (kesenjangan pengetahuan) mungkin terjadi. Pertama, pengetahuan mungkin tidak ada di lapangan yang sebenarnya untuk teori dan literatur dari domain penelitian terkait. Kedua, mungkin terjadi bahwa hasil penelitian berbeda dari yang diharapkan.
Practical-Knowledge gap
Jenis kesenjangan ini biasanya merupakan perbedaan yang dapat mendorong penelitian lebih lanjut di area ini. Ketika tindakan nyata profesional berbeda dari tindakan yang direkomendasikan, konflik antara praktis dan pengetahuan muncul. Dalam keadaan seperti itu, penelitian dapat bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana konflik dan alasan di baliknya.
Methodological gap
Kesenjangan metodologis terjadi ketika hasil penelitian bertentangan dengan metodologi. Ini berarti bahwa metode penelitian yang digunakan dalam penelitian sebelumnya memiliki beberapa masalah, sehingga diperlukan pendekatan baru. Ide yang baik adalah menggunakan metode penelitian yang berbeda, terutama jika topik tertentu telah diteliti terutama menggunakan metode yang sama.
Empirical gap
Kesenjangan empiris mengacu pada kesenjangan dalam penelitian sebelumnya yang perlu dievaluasi atau diverifikasi melalui cara empiris. Jenis kesenjangan ini berurusan dengan konflik dalam temuan atau proposisi penelitian. Misalnya, kesenjangan empiris seringkali menangani konflik di mana tidak ada penelitian yang langsung mencoba mengevaluasi subjek atau topik dari pendekatan empiris.
Theoretical gap
Kesenjangan teoritis adalah kesenjangan dalam pemahaman yang berkaitan dengan kesenjangan dalam teori yang digunakan dalam penelitian sebelumnya. Jika ada beberapa model teoritis yang digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena, mirip dengan konflik kesenjangan metodologis, mungkin ada konflik teoritis. Peneliti dan sarjana dapat meneliti apakah salah satu dari teori-teori itu lebih baik dalam menangani kesenjangan dalam penelitian sebelumnya. Kesenjangan teoritis umum dalam menjelajahi penelitian sebelumnya tentang suatu fenomena.
Population gap
Kesenjangan populasi adalah istilah yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan kelompok orang yang belum cukup banyak diteliti untuk membentuk pemahaman yang lengkap. Kelompok-kelompok ini sering kali kurang diwakili dalam studi penelitian, yang dapat menyebabkan kesenjangan dalam pengetahuan kita. Contoh populasi yang kurang dilayani termasuk berdasarkan gender, ras / etnis, usia, dan faktor lainnya.
Ringkasan tabel kesenjangan penelitian
Sumber: Robinson, Saldanhea, & McKoy (2011); Müller-Bloch & Kranz, (2015); Miles, (2017)
Cara Mencari Celah Penelitian
Setelah mempelajari berbagai jenis research gap, pertanyaan selanjutnya adalah, “Bagaimana cara menemukan research gap?”
Mulailah dengan mencari literature review, systematic review, dan meta-analisis yang terkait dengan topik yang kamu pilih. Selanjutnya, carilah artikel jurnal terbaru untuk mencari tahu kondisi pengetahuan saat ini.
Melakukan penelitian dan membaca dengan teliti sangat penting. Anda perlu mengetahui semua studi sebelumnya dan kontribusi mereka terhadap pengetahuan umum tentang topik tersebut. Buatlah daftar pertanyaan apa pun yang Anda miliki tentang topik dan penelitian Anda untuk melihat apakah mereka sudah dibahas sebelumnya. Jika tidak, Anda mungkin telah menemukan celah! Berikut beberapa strategi untuk membantu Anda memanfaatkan waktu Anda:
- Untuk menemukan research gap dan menemukan studi apa yang perlu dilakukan di masa depan, lihatlah bagian “saran untuk penelitian masa depan” atau bagian kesimpulan dari studi yang ada tentang topik yang kamu pilih.
- Dapatkan gambaran menyeluruh tentang literatur di topik yang kamu pilih beserta ringkasan temuan penelitian sebelumnya dengan membaca meta-analisis, ulasan literatur, dan ulasan sistematis tentang topik Anda.
Apa perbedaan antara research gap dan novelty
Research gap dan novelty adalah konsep yang terkait, namun memerlukan pendekatan yang berbeda. Research gap mengacu pada ketiadaan literatur atau pengetahuan tentang suatu subjek, sedangkan novelty mengacu pada keunikan dari suatu studi.
Untuk mengidentifikasi research gap, tanyakan pada diri sendiri: apa yang tidak diketahui atau belum dipelajari tentang topik ini? Setelah celah teridentifikasi, tentukan novelty berdasarkan tujuan dan temuan penelitian. Umumnya, novelty didasarkan pada celah penelitian yang diidentifikasi dan bagaimana kamu dapat mengisi celah tersebut.
Misalnya, jika celah penelitian yang kamu ajukan adalah “efek XYZ pada kemiskinan anak, belum dipelajari di negara-negara Asia Tenggara, atau variabel moderasi tidak diketahui,” maka novelty penelitian kamu dapat didasarkan pada topik yang sama. Penting untuk menjelaskan apa yang membuat penelitian kamu unik dan bagaimana itu berkontribusi pada ilmu pengetahuan.
Referensi
Miles, D.A., 2017, August. A taxonomy of research gaps: Identifying and defining the seven research gaps. In Doctoral student workshop: finding research gaps-research methods and strategies, Dallas, Texas (pp. 1-15).
Müller-Bloch, C. & Kranz, J., (2014). A Framework for Rigorously Identifying Research Gaps in Qualitative Literature Reviews, The Thirty Sixth International Conference on Information Systems, Fort Worth 2015, pp. 1–19.
Robinson, K., Saldanha, I. & McKoy, N.A. (2011). Development of A Framework for to Identify Research Gaps Systematic Reviews, Journal of Epidemiology, 64(1), pp. 1325-1330.
[…] Baca juga Kebaruan Penelitian (novelty) dan Kesenjangan Penelitian (research gap) […]