Variabel Intervening Adalah

Variable intervening adalah variabel hipotetis yang menjelaskan bagaimana atau mengapa dua variabel lain saling terkait. Ini adalah mekanisme melalui mana satu variabel mempengaruhi variabel lain. Biasanya variabel ini tidak dapat diamati, itulah sebabnya mereka hipotetis.

Misalnya, ada korelasi antara kemiskinan dan harapan hidup yang lebih pendek. Namun, kemiskinan itu sendiri tidak selalu mengakibatkan kematian dini. Variabel hipotetis lain digunakan untuk menjelaskan fenomena ini, termasuk kurangnya akses ke layanan kesehatan atau gizi yang buruk.

Variabel Intervening dan Variabel Mediasi

Kamu mungkin berpikir, “Bukankah variabel intervensi sama dengan variabel mediasi?” Sejujurnya, kedua istilah ini biasanya digunakan secara bergantian, dan tidak ada definisi yang pasti untuk keduanya. Namun, kamu bisa menganggapnya seperti ini:

Baik variabel intervening maupun variabel mediasi berada di antara variabel independen dan dependen. Namun, variabel mediasi adalah satu yang dapat kita amati atau kumpulkan data, sedangkan variabel intervensi adalah variabel perantara yang tidak dapat kita amati atau kumpulkan data. Kita menyebutnya variabel intervening karena variabel ini “mengintervensi” dalam hubungan antara variabel independen dan dependen (karena kita tidak dapat mengumpulkan datanya).

Berikut adalah contoh variabel intervensi:

  • Variabel independen: Menonton film horor
  • Variabel intervensi: Merasa takut
  • Variabel dependen: Mimpi buruk

Dalam contoh ini, menonton film horor (variabel independen) menyebabkan orang merasa takut (variabel intervensi), yang kemudian menyebabkan orang memiliki mimpi buruk (variabel dependen). Merasa takut adalah konsep hipotetis karena kita tidak dapat mengukurnya, sehingga kami menyebutnya variabel intervensi.

Berikut adalah contoh variabel mediasi:

  • Variabel independen: Olahraga
  • Variabel mediasi: Kalori terbakar
  • Variabel dependen: Penurunan berat badan

Dalam contoh ini, melakukan olahraga (variabel independen) menyebabkan orang membakar kalori (variabel mediasi), yang pada gilirannya menyebabkan penurunan berat badan (variabel dependen). Kami dapat memperkirakan jumlah kalori yang terbakar, membuatnya menjadi variabel mediasi.

Apa Perbedaan dengan Variabel Lain

Jenis variabel lain yang sering dibahas dengan variabel intervensi adalah variabel moderasi. Keduanya digunakan untuk membantu memahami hubungan antara dua variabel lain, tetapi mereka memiliki fungsi yang berbeda. Variabel intervensi menjelaskan hubungan antara dua variabel lain, sedangkan variabel moderasi mempengaruhi kekuatan atau arah hubungan.

Misalnya, katakanlah Anda tertarik pada hubungan antara berapa banyak waktu orang menghabiskan waktu berolahraga dan berat badan mereka. Variabel moderasi bisa menjadi usia. Untuk orang yang lebih muda, mungkin ada hubungan yang lebih kuat antara olahraga dan penurunan berat badan, sedangkan untuk orang yang lebih tua, hubungannya mungkin lebih lemah.

Tabel dibawah menunjukkan perbedaan, bersama dengan variabel lain yang mungkin membantu untuk dibandingkan.

Jenis VariabelDefinisiContoh
Variabel DependenVariabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.Dalam studi tentang efek kafein terhadap tingkat kewaspadaan, tingkat kewaspadaan akan menjadi variabel dependen.
Variabel IndependenVariabel yang diyakini mempengaruhi variabel dependen.Dalam studi tentang efek kafein terhadap tingkat kewaspadaan, jumlah kafein yang dikonsumsi akan menjadi variabel independen.
Variabel KontrolVariabel yang dijaga tetap dalam studi untuk mengisolasi efek variabel bebas.Dalam studi tentang efek kafein, mengontrol faktor seperti tidur, diet, dan olahraga dapat membantu mengisolasi efek kafein terhadap kewaspadaan.
Variabel ModerasiVariabel yang mempengaruhi kekuatan atau arah hubungan antara variabel independen dan dependen.Dalam studi tentang efek kafein, usia peserta dapat menjadi variabel moderasi, karena efek kafein terhadap tingkat kewaspadaan mungkin berbeda untuk kelompok usia yang berbeda.
Variabel MediasiVariabel yang menjelaskan bagaimana atau mengapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen.Dalam studi tentang efek kafein, peningkatan denyut jantung bisa menjadi variabel mediasi, karena dapat menjelaskan bagaimana kafein menyebabkan peningkatan kewaspadaan.
Variabel Intervening (umumnya variabel intervening dan mediasi adalah sama)Sebuah variabel yang disebabkan oleh variabel independen dan, selanjutnya, menyebabkan variabel dependen.Dalam sebuah studi tentang efek kafein, peningkatan metabolisme dapat menjadi variabel intervening, karena hal itu dapat menjelaskan hubungan antara konsumsi kafein dan kewaspadaan.
Variabel ConfoundingVariabel yang mempengaruhi kedua variabel bebas dan terikat, sehingga sulit untuk menentukan hubungan sebenarnya antara keduanya.Dalam studi tentang efek kafein, cuaca dapat menjadi variabel konfounding, karena dapat mempengaruhi kewaspadaan dan konsumsi kafein.
Variabel TambahanVariabel yang dapat mempengaruhi hasil studi tetapi bukan fokus utama dari studi tersebut. Variabel ini perlu dikontrol.Dalam studi tentang efek kafein, waktu hari bisa menjadi variabel tambahan, karena kafein mungkin memiliki efek yang berbeda tergantung pada apakah dikonsumsi pada pagi atau malam hari.

Contoh Variabel Intervensi

Berikut adalah beberapa contoh umum variabel intervensi:

  1. Kondisi emosional: Variabel ini dapat campur tangan dalam hubungan antara stimulus dan respons. Misalnya, seseorang mungkin merespons tugas dengan cara yang berbeda tergantung pada apakah mereka merasa bahagia atau sedih.
  2. Motivasi: Variabel ini dapat campur tangan dalam hubungan antara stimulus dan respons dengan mempengaruhi seberapa banyak usaha yang kita lakukan dalam tugas. Misalnya, seseorang mungkin bekerja lebih keras jika mereka termotivasi oleh hadiah.
  3. Stres: Variabel ini dapat campur tangan dalam hubungan antara beban kerja dan kesehatan. Peningkatan beban kerja tidak selalu mempengaruhi kesehatan, tetapi stres dapat menjadi variabel intervensi.
  4. Proses kognitif: Variabel ini dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana kita memproses informasi dan membuat keputusan. Mereka dapat campur tangan dalam hubungan antara stimulus dan respons dengan mempengaruhi cara kita menafsirkan informasi.
  5. Karakteristik kepribadian: Variabel ini dapat campur tangan dalam hubungan antara stimulus dan respons dengan mempengaruhi cara kita berperilaku. Misalnya, seseorang yang lebih ekstrovert mungkin lebih cenderung mengambil risiko daripada orang yang lebih introvert.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *