Statistik Deskriptif dan Inferensial

Statistik deskriptif dan inferensial bisa dikatakan seperti dua cabang utama dari statistik. Statistik deskriptif membantu kita menjelaskan sebuah data (biasanya sampel), dan dari sana, kita dapat menggunakan statistik inferensial untuk membuat prediksi (inferensi) tentang seluruh populasi atau melakukan pengujian hipotesis.

Perbedaan Utama Statistik Deskriptif dan Inferensial

Ketika berbicara tentang statistik, kita ingin membuat pernyataan tentang populasi, tetapi biasanya kita tidak bisa mendapatkan semua data, sehingga kita mengambil sampel.

Statistik deskriptif menggambarkan sampel, seperti apa nilai rata-ratanya dan seberapa kuat sampel tersebar. Tetapi untuk membuat pernyataan tentang populasi, kita memerlukan statistik inferensial. Statistik inferensial mengambil sampel dari populasi untuk membuat inferensi tentang populasi. Tujuan dari statistik inferensial adalah menyimpulkan parameter-parameter yang tidak diketahui dari populasi dari parameter-parameter yang diketahui dari sampel.

Statistik inferensial mencoba untuk menginferensikan kesimpulan yang melampaui data yang langsung, tidak seperti statistik deskriptif. Untuk mencapai ini, pengujian hipotesis seperti uji-t atau analisis variansi digunakan.

Statistik deskriptif merangkum dan menggambarkan karakteristik dari sebuah data. Sedangkan, statistik inferensial memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan, membuat prediksi tentang populasi secara umum dari sampel data, dan melakukan uji hipotesis.

Statistik Deskriptif

Setelah mengumpulkan data, salah satu langkah pertama adalah memetakan datanya, menghitung nilai rata-rata, dan mendapatkan gambaran distribusinya. Ini masuk dalam statistik deskriptif.

Tujuan dari statistik deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang set data. Ini membantu untuk menjelaskan dan mengilustrasikan fitur-fitur set data.

Penting untuk dicatat bahwa statistik deskriptif hanya menjelaskan dan mengevaluasi properti sampel yang sesuai, dan tidak ada kesimpulan yang diambil tentang titik waktu lain atau populasi lain. Ini adalah tugas statistik inferensial.

Jenis-jenis statistik deskriptif

Ada 3 jenis utama dari statistik deskriptif:

  • Ukuran kecenderungan sentral mengacu pada nilai “pusat” atau rata-rata dari data.
  • Ukuran variabilitas atau dispersi mengacu pada seberapa tersebar nilai-nilai dalam data.
  • Distribusi mengacu pada frekuensi masing-masing nilai (biasanya dalam format grafis).
UkuranDefinisiAlat
Kecenderungan sentralNilai “pusat” atau rata-rata dari dataRata-rata, Median, Modus
Variabilitas (Dispersi)Seberapa tersebar nilai-nilai dalam dataRentang, Varians, Standar Deviasi
DistribusiFrekuensi masing-masing nilai (biasanya dalam format grafis)Histogram, Box Plot, Poligon Frekuensi

Contoh penggunaan statistik deskriptif

  • Ritel: Statistik deskriptif dapat digunakan untuk melacak tren penjualan, mengidentifikasi produk populer, dan memasarkan kampanye. Misal, seorang pengecer dapat menggunakan statistik deskriptif untuk melacak jumlah barang yang terjual setiap hari, rata-rata pengeluaran per pelanggan, dan produk-produk yang paling populer. Informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren permintaan pelanggan dan membuat keputusan tentang penempatan produk, penetapan harga, dan promosi.
  • Perawatan kesehatan: Statistik deskriptif dapat digunakan untuk melacak hasil pasien, mengidentifikasi faktor risiko, dan meningkatkan pengambilan keputusan klinis. Misal, sebuah rumah sakit dapat menggunakan statistik deskriptif untuk melacak jumlah pasien yang masuk ke ICU setiap bulan, rata-rata lama tinggal, dan tingkat kematian. Informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi area di mana perawatan pasien dapat ditingkatkan.
  • Pendidikan: Statistik deskriptif dapat digunakan untuk melacak kinerja siswa, mengidentifikasi area yang membutuhkan peningkatan, dan meningkatkan hasil pendidikan. Misal, sebuah distrik sekolah dapat menggunakan statistik deskriptif untuk melacak rata-rata skor tes siswa setiap tahun, jumlah siswa yang mampu dalam setiap subjek, dan tingkat kelulusan. Informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi area di mana instruksi perlu ditingkatkan.

Statistik inferensial

Statistik inferensial adalah tentang membuat inferensi dan prediksi tentang populasi yang lebih besar berdasarkan sampel data. Ini membantu kita menguji hipotesis, memperkirakan parameter, dan membuat prediksi dengan tingkat kepercayaan.

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data dan membuat inferensi tentang populasi yang lebih besar berdasarkan sampel data.

Secara umum ada dua penggunaan utama statistik inferensial:

  • Estimasi: melibatkan membuat estimasi tentang populasi, seperti rata-rata IPK semua mahasiswa semester dua atau memprediksi IPK berdasarkan data lain yang diketahui seperti jam belajar, jurusan, dll.
  • Pengujian hipotesis: proses formal analisis statistik yang digunakan untuk membandingkan populasi atau menilai hubungan antar variabel menggunakan sampel. Misalnya, kita dapat memeriksa hubungan antara IPK perguruan tinggi dan pendapatan, atau membandingkan perbedaan IPK laki-laki dan perempuan.

Contoh penggunaan statistik inferensial

Statistik inferensial dapat digunakan dalam berbagai pengaturan, termasuk:

  • Bisnis: Statistik inferensial dapat membantu membuat keputusan tentang pemasaran, penjualan, dan pengembangan produk. Misalnya, sebuah bisnis dapat menggunakan statistik inferensial untuk menguji efektivitas kampanye pemasaran baru.
  • Pendidikan: Statistik inferensial dapat membantu membuat keputusan tentang kurikulum, instruksi, dan penilaian. Misalnya, sebuah distrik sekolah dapat menggunakan statistik inferensial untuk menguji efektivitas kurikulum matematika baru.
  • Perawatan kesehatan: Statistik inferensial dapat membantu membuat keputusan tentang diagnosis, pengobatan, dan pencegahan. Misalnya, seorang dokter dapat menggunakan statistik inferensial untuk menguji efektivitas obat baru.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *