Non Probability Sampling

Sampel dan populasi

Populasi adalah kumpulan lengkap individu, kejadian, atau objek yang menunjukkan perilaku dan/atau memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan peneliti (Elfil & Negida, 2017; Omair, 2014). Di sisi lain, sampel adalah subkelompok yang mewakili populasi dan dipilih menggunakan metode sampling.

Sampel digunakan untuk mempelajari populasi secara keseluruhan ketika tidak mungkin atau tidak praktis untuk mempelajari seluruh populasi. Proses pemilihan sampel dari populasi dikenal sebagai metode sampling yang harus dilakukan secara ketat untuk memastikan kesalahan dan bias minimum serta meningkatkan representativitas maksimum.

Misalkan kita ingin meneliti tentang persepsi mahasiswa terhadap pinjaman online. Karena jumlah populasi yang sangat besar (dalam kasus ini, seluruh mahasiswa), tentu akan sulit untuk meneliti setiap individu. Oleh karena itu, kita perlu merumuskan strategi untuk mengidentifikasi subkelompok yang dapat mewakili persepsi mahasiswa yang merupakan populasi penelitian kita. Subkelompok ini disebut sebagai sampel dan proses pemilihan subkelompok ini disebut sebagai sampling.

Sampling

Sampling adalah proses pemilihan subkelompok yang mewakili populasi (Shorten & Moorley, 2014). Proses ini bertujuan untuk memastikan error dan bias minimum serta meningkatkan representativitas maksimum. Untuk memastikan sampel dapat mewakili populasi, sampel harus memiliki karakteristik yang serupa dengan populasi.

Misalnya, jika kita ingin mempelajari persepsi mahasiswa terhadap pinjaman online, kita harus memastikan bahwa sampel kita mencakup mahasiswa dari semua provinsi, jenis kelamin, ras dan etnis, dan dari semua universitas.

Pemilihan metode sampling tergantung pada pertanyaan penelitian tertentu yang ingin dijawab. Penting untuk menggunakan metode yang akan menghasilkan sampel yang mewakili populasi. Hal ini akan membantu memastikan bahwa hasil studi akurat dan dapat digeneralisasi untuk populasi secara keseluruhan.

Ada dua jenis metode sampling utama: metode sampling probabilitas (probability sampling) dan non-probabilitas (non-probability sampling).

Non-Probability Sampling

Non-probability sampling adalah metode pengambilan sampel di mana tidak setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Ini berarti bahwa sampel mungkin tidak mewakili populasi secara keseluruhan.

“For non-probability samples, the probability of each case being selected from the total population is not known and it is impossible to answer research questions or to address objectives that require you to make statistical inferences about the characteristics of the population. You may still be able to generalise from non-probability samples about the population, but not on statistical grounds.” (Saunders et al., 2007)

Beberapa metode sampling non-probabilitas yang umum digunakan meliputi:

  • Convenience sampling: Ini merupakan bentuk non-probability sampling yang paling sederhana, di mana peneliti memilih peserta berdasarkan kenyamanan mereka. Misalnya, seorang peneliti mungkin melakukan survei pada orang yang sedang menunggu di toko atau yang bersedia berpartisipasi dalam studi sebagai imbalan hadiah kecil.
  • Purposive sampling: Jenis sampling ini digunakan ketika peneliti ingin memilih peserta yang memiliki karakteristik tertentu. Misalnya, seorang peneliti mungkin ingin melakukan survei pada orang yang ahli dalam bidang tertentu atau yang pernah mengalami suatu peristiwa tertentu.
  • Snowball sampling: Jenis sampling ini digunakan ketika peneliti memulai dengan sekelompok kecil peserta lalu meminta mereka untuk mengidentifikasi orang lain yang memenuhi kriteria studi. Ini dapat menjadi cara yang efektif untuk mencapai populasi yang sulit dijangkau.
  • Quota sampling: Jenis sampling ini digunakan untuk memastikan bahwa sampel mewakili populasi dalam hal karakteristik tertentu, seperti usia, jenis kelamin, atau ras. Peneliti akan menetapkan kuota untuk setiap kelompok dan kemudian memilih peserta sampai kuota terpenuhi.
  • Self-selection sampling: Jenis sampling ini digunakan ketika peserta memilih untuk berpartisipasi dalam studi. Ini dapat dilakukan melalui survei online, media sosial, atau saluran lain.

Keunggulan dan kerugian setiap jenis probability sampling

Metode SamplingKeuntunganKerugian
Quota sampling: Berdasarkan identifikasi strata dengan karakteristik yang sama atau unik dari populasi dan memilih orang secara proporsional untuk populasi.Quota sampling lebih cepat dan mudah dilakukan daripada stratified sampling karena tidak menggunakan random sampling. Quota sampling memudahkan untuk mengeksplorasi perbedaan dalam subkelompok.Karena tidak menggunakan random sampling, sampling error tidak dapat dihitung. Selain itu, sampling bias adalah kemungkinan. Akhirnya, sulit untuk menarik kesimpulan tentang populasi.
Purposive sampling: Menggunakan teknik sampling yang mengandalkan penilaian peneliti untuk memilih orang. Teknik ini termasuk maximum variation sampling, expert sampling, dan typical case sampling.Purposive sampling dapat membantu peneliti membenarkan seleksi berdasarkan dasar analitis, logis, atau teoritis. Purposive sampling dapat berguna dalam penelitian kualitatif yang memiliki beberapa fase dan/atau tujuan.Purposive sampling rentan terhadap bias peneliti, terutama jika aturan atau kriteria untuk penilaian buruk didokumentasikan atau dijelaskan. Selain itu, purposive sampling dapat membuat sulit untuk membela representativitas populasi.
Self-selection sampling: Peneliti menetapkan kriteria inklusi/eksklusi yang diperlukan dan orang dari populasi memilih untuk berpartisipasi berdasarkan kehendak bebasnya.Self-selection dapat menghemat waktu. Selain itu, orang yang memilih untuk berpartisipasi kemungkinan besar komitmen terhadap penelitian dan kemungkinan besar memberikan respons yang lebih jujur.Self-selection sampling sering dikaitkan dengan selection bias. Selection bias dapat menyebabkan sampel yang tidak representatif atau temuan yang dilebih-lebihkan dan/atau menyesatkan.
Snowball sampling: Strategi di mana peserta yang ada merekrut peserta masa depan dari orang lain yang mereka kenal. Strategi ini sering digunakan untuk populasi sulit direkrut.Strategi yang sangat berguna ketika orang dalam populasi sulit diidentifikasi dan sulit direkrut.Karena tidak menggunakan random selection, sampling error tidak dapat dihitung dan derajat kepercayaan dalam interpretasi tidak dapat ditentukan.

Contoh Non-Probability Sampling

Berikut adalah contoh penggunaan setiap jenis nonprobability sampling:

  • Convenience sampling: Seorang peneliti ingin melakukan survei tentang kebiasaan makan mahasiswa di kampus. Dia memilih untuk melakukan survei terhadap mahasiswa yang sedang duduk di kantin kampus pada waktu makan siang.
  • Purposive sampling: Seorang peneliti ingin melakukan studi tentang efektivitas program pelatihan karyawan di sebuah perusahaan. Dia memilih untuk melakukan survei pada karyawan yang telah mengikuti program pelatihan tersebut.
  • Snowball sampling: Seorang peneliti ingin meneliti tentang pengalaman orang yang selamat dari kecelakaan pesawat. Dia meminta orang yang selamat untuk merekomendasikan kenalan mereka yang juga selamat dari kecelakaan pesawat.
  • Quota sampling: Seorang peneliti ingin meneliti tentang kebiasaan belanja konsumen di sebuah pusat perbelanjaan. Dia memilih untuk melakukan survei pada 100 orang yang terdiri dari 50 pria dan 50 wanita.
  • Self-selection sampling: Seorang peneliti ingin meneliti tentang penggunaan media sosial di kalangan remaja. Dia meminta remaja untuk mengisi survei secara online melalui media sosial.

Bacaan Lanjutan
Saunders, M., Lewis, P., & Thornhill, A. (2007). Research Methods for Business Students (4th edn). https://epubs.surrey.ac.uk/815387/
Berndt, A. (2020). Sampling methods. Journal of Human Lactation, 36(2), 224–226. https://doi.org/10.1177/0890334420906850

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *