Bagaimana Cara Membuat Hipotesis Penelitian Kuantitatif (Dengan Contoh)

Dalam proses penelitian, hipotesis adalah asumsi yang belum terbukti yang dibuat pada awal proses penelitian. Tujuannya adalah untuk menolak atau tidak menolak hipotesis dengan data melalui pengujian hipotesis. Dalam panduan ini, kita akan membahas bagaimana cara membuat hipotesis penelitian kuantitatif dengan baik, mudah dan cepat.

Sebelum kamu mulai merumuskan hipotesis, lihatlah panduan ini untuk mendapatkan panduan yang lebih terperinci. Panduan ini menjelaskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, hipotesis perbedaan dan korelasional, dan hipotesis satu arah dan dua arah. Hipotesis dalam Penelitian

Ringkasan tentang Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)

Dua hipotesis yang saling bertentangan umumnya akan ada dalam sebuah penelitian: hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).

Hipotesis Nol (H0)

Hipotesis nol adalah asumsi default dalam pengujian hipotesis. Dilambangkan dengan H0, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dua variabel atau tidak ada perbedaan antara dua kelompok.

Contoh: “Tidak ada hubungan antara kebahagiaan dan gaji yang diperoleh.”

Hipotesis Alternatif (H1)

Hipotesis alternatif, ditandai sebagai H1, berarti ada hubungan antara dua hal atau perbedaan antara dua kelompok. Ini adalah apa yang ingin dibuktikan peneliti dengan studinya.

Contoh: “Ada hubungan antara kebahagiaan dan gaji yang diperoleh.”

Cara membuat hipotesis penelitian kuantitatif

Langkah 1. Ajukan pertanyaan (kembangkan pertanyaan penelitian)

Untuk menulis hipotesis, hal pertama yang harus dilakukan adalah melihat kembali pertanyaan penelitian kamu atau mengembangkannya jika kamu belum memilikinya. Pertanyaan penelitian kamu harus jelas, spesifik, dan dapat dijawab dalam batas proyek kamu.

Contoh Pertanyaan Penelitian: Apakah kebiasaan tidur memiliki hubungan dengan kinerja akademik pada mahasiswa?

Langkah 2. Lakukan penelitian pendahuluan

Perkiraan jawaban dari pertanyaan penelitian, yang merupakan hipotesis, harus didasarkan pada apa yang sudah diketahui tentang topik tersebut. Cari teori dan studi sebelumnya untuk membantu kamu membentuk asumsi yang terdidik tentang apa yang akan ditemukan penelitian kamu dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Langkah 3. Rumuskan hipotesis

Setelah melakukan pencarian teori dan studi sebelumnya, kini kamu seharusnya memiliki perkiraan tentang apa yang diharapkan dari penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Tulislah jawaban yang terdidik ini terhadap pertanyaan penelitian dalam kalimat yang jelas dan ringkas.

Contoh merumuskan hipotesis Ada hubungan antara kebiasaan tidur dan kinerja akademik pada mahasiswa.

Langkah 4. Sempurnakan hipotesis

Setelah mengembangkan hipotesis awal, saatnya untuk menyempurnakannya. Pastikan hipotesis yang kamu buat spesifik dan dapat diuji. Periksa kembali apakah hipotesismu mengandung tiga komponen berikut ini:

  • Variabel yang relevan
  • Kelompok yang diteliti secara spesifik
  • Prediksi hasil dari eksperimen atau analisis

Contoh menyempurnakan hipotesis Ada hubungan antara jumlah jam tidur dan IPK pada mahasiswa.

Perhatikan bahwa kita menggunakan variabel yang relevan untuk mengoperasikan konsep tertentu. Dalam contoh ini, kita mengoperasionalisasikan “kebiasaan tidur” menggunakan variabel “jumlah jam tidur,” sementara “kinerja akademik” dioperasionalisasikan menggunakan variabel “IPK.”

Sudah ada kelompok yang diteliti secara spesifik, yaitu mahasiswa, dan sudah ada hasil yang diprediksi, yaitu bahwa ada hubungan antara variabel tersebut. Jadi, kita telah memenuhi poin 2 dan 3.

Langkah 5. Tentukan apakah hipotesis satu arah atau dua arah

Langkah selanjutnya adalah menentukan apakah hipotesis kita satu arah atau dua arah. Jika kamu tidak yakin mana yang satu dan mana yang dua, silakan baca artikel “Hipotesis dalam Penelitian” terlebih dahulu.

Jika kita ingin membuktikan arah hipotesis kita, kita akan menggunakan hipotesis satu arah. Dalam contoh kita, hipotesis satu arah akan menjadi:

Contoh hipotesis satu sisi Ada hubungan positif antara jumlah tidur dan IPK pada mahasiswa. atau Ada hubungan negatif antara jumlah tidur dan IPK pada mahasiswa.

Sementara itu, jika kita hanya ingin membuktikan hubungan atau perbedaan dalam hipotesis kita tanpa arah, kita dapat menggunakan hipotesis dua sisi.

Contoh hipotesis dua sisi Ada hubungan antara jumlah tidur dan IPK pada mahasiswa. Perhatikan bahwa kita tidak menentukan arah hubungan, apakah positif atau negatif.

Langkah 6. Tulis hipotesis nol

Jika penelitianmu melibatkan pengujian hipotesis statistik, kamu juga perlu menulis hipotesis nol. Hipotesis nol adalah posisi default bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan antara variabel. Ditulis sebagai H0, sementara hipotesis alternatif adalah H1 atau Ha.

  • H0: Ada hubungan positif antara jumlah tidur dan IPK pada mahasiswa.
  • H1: Tidak ada hubungan antara jumlah tidur dan IPK pada mahasiswa.

Apa ciri-ciri hipotesis penelitian yang baik?

  • Dapat diuji: Hipotesis yang baik harus dapat diuji melalui penelitian empiris. Ini berarti bahwa harus mungkin untuk mengumpulkan data yang dapat mendukung atau menggugurkan hipotesis.
  • Falsifiabilitas: Hipotesis yang baik harus dapat dibuktikan salah. Jika sebuah hipotesis tidak dapat dibuktikan salah, itu bukan hipotesis ilmiah.
  • Spesifik: Hipotesis yang baik harus spesifik dan dengan jelas mendefinisikan variabel yang diuji. Ini membantu memastikan bahwa hipotesis tersebut difokuskan dan dapat diuji dengan akurat.
  • Relevan: Hipotesis yang baik harus relevan dengan pertanyaan penelitian dan pengetahuan di bidang tersebut. Ini harus berkontribusi pada pemahaman yang sudah ada tentang fenomena yang diteliti.
  • Kecerahan: Hipotesis yang baik harus jelas dan ringkas. Harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

Contoh hipotesis penelitian kuantitatif

Pertanyaan PenelitianHipotesis (H1)Hipotesis Nol (H0)
Apakah sarapan pagi meningkatkan kinerja akademik?Sarapan pagi meningkatkan kinerja akademik.Sarapan pagi tidak meningkatkan kinerja akademik.
Apakah ada hubungan antara olahraga dan kesehatan mental?Olahraga teratur berhubungan positif dengan kesehatan mental yang lebih baik.Tidak ada hubungan antara olahraga dan kesehatan mental.
Apakah kafein mempengaruhi waktu reaksi?Konsumsi kafein mengurangi waktu reaksi.Konsumsi kafein tidak mempengaruhi waktu reaksi.
Apakah musik meningkatkan produktivitas?Mendengarkan musik meningkatkan produktivitas.Mendengarkan musik tidak meningkatkan produktivitas.
Apakah penggunaan media sosial mempengaruhi kualitas tidur?Peningkatan penggunaan media sosial mengurangi kualitas tidur.Penggunaan media sosial tidak mempengaruhi kualitas tidur.
Apakah ada hubungan antara kepuasan kerja dan gaji?Gaji yang lebih tinggi berhubungan positif dengan kepuasan kerja.Gaji tidak mempengaruhi kepuasan kerja.
Apakah meditasi kesadaran menurunkan tingkat stres?Meditasi kesadaran menurunkan tingkat stres.Meditasi kesadaran tidak menurunkan tingkat stres.
Apakah olahraga meningkatkan daya ingat?Olahraga teratur meningkatkan daya ingat.Olahraga tidak meningkatkan daya ingat.
Apakah ada hubungan antara dukungan sosial dan kesehatan mental?Dukungan sosial yang lebih tinggi berhubungan positif dengan kesehatan mental yang lebih baik.Dukungan sosial tidak mempengaruhi kesehatan mental.
Apakah penggunaan layar mempengaruhi durasi perhatian?Peningkatan penggunaan layar mengurangi durasi perhatian.Penggunaan layar tidak mempengaruhi durasi perhatian.

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *